pagi itu aku terbangun dengan sendirinya, kulihat jam di sampingku sedang
menunjukan pukul 3 pagi. aku tak tau kenapa akhir2 ini aku terbangun tepat jam tiga pagi. aku kembal
memutar memori ku berlawanan searah jarum jam. dan aku mulai teringat, jam tiga
tepat dimana biasanya aku menelfon arin. tapi kini aku hanya bisa terdiam saat
aku terbangun tepat pukul tiga malam. sampai sekarang aku tak tau apa maksut dan tujuan arin bersikap dingin
seperti ini padaku. dan aku sudah kehabisan akal harus bagaimana lagi untu
mencari alasan mengapa ia tega melakukan ini kepadaku. segera mungkin aku
menggelengkan kepalaku dengan cepat. dan aku memukul2 kepalaku agar aku tidak
mengingat semua itu.